magnet dan kelistrikan
MAGNET
DAN LISTRIK

Makalah
disusun Untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar IPA
Disusun
Oleh
Keken
Devana Putri (160141157)
Dosen Pengampu
Novitasari, M.Pd.
PGSD II/D
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/1017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas rahmatnya-Nya penulis dapat merangkum dan menyelesaikan makalah
Konsep Dasar IPA yang berjudul “MAGNET
DAN LISTRIK”. Terimakasih untuk Ibu Novitasari, M.Pd sehingga tim penulis
bisa mengetahui dan memahami tentang apa yang berhubungan dengan makalah yang
penulis buat ini.
Semoga makalah yang tim penulis
susun ini bisa bermanfaat dan bisa membangun pengetahuan untuk membaca,
memahami, dan bisa diterapkan di lingkungan masyarakat. Jika ada sanggahan atau
kritikan penulis berharap dari pembaca mau memberikan nya kepada tim penulis.
Selama tim penulis membuat makalah ini jika masih banyak kekurangan serta
kesalahan mohon pembaca dapat memakluminya.
Pangkalpinang,
Maret 2017
Tim
Penulis
KATA PENGANTAR……...…………………………………………..................
|
ii
|
DAFTAR ISI……………...………………………………….…………................
|
iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah………….……..…….…………….................
B. Rumusan
Masalah……………….…….….…..………………..............
C. Tujuan
................……………….…………..….……………................
D. Manfaat...................................................................................................
|
1
2
3
3
|
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Magnet.....…………………………………………………..
B. Jenis-Jenis
Magnet..................................................................................
C. Sifat-Sifat
Magnet...................................................................................
D. Teori
Kemagnetan...................................................................................
E.
Teori Magnet
Elementer..........................................................................
F.
Gaya
Lorentz...........................................................................................
G. Bahan
Magnetik dan Bahan Non Magnetik............................................
H. Penggunaan
Magnet dalam Kehidupan Sehari-Hari...............................
I.
Muatan
Listrik.........................................................................................
J.
Hukum Coulomb.....................................................................................
K. Medan
Listrik..........................................................................................
L.
Energi Potensial Listrik...........................................................................
M. Arus,
hambatan, resistensi dan konduktivitas Listrik..............................
N. Hukum
Ohm...........................................................................................
O. Gaya
Gerak
Listrik..................................................................................
|
4
5
6
7
7
8
12
14
15
15
16
18
18
19
20
|
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………….....................
B. Saran
.........………………………………………..…….......................
|
21
21
|
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...............
|
22
|
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda
yang bernama magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat
menarik benda-benda yang mengandung unsur logam dan tidak semua jenis logam
dapat ditarik. Hanya logam-logam tertentu terutama logam yang berkategori
feromagnetik. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan,
toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet
yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang
selalu mengarah ke utara bumi dan kutub selatan bumi yang selalu mengarah ke
selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat
elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet
U (tapal kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dan
lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya
adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, dan lain-lain
yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara
sederhana dan tidak membutuhkan bahan-naha tertentu yang rumit seperti pada
pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada
di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit magnet buatan
pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita
tersesat di hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam
hal ini magnet juga ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk
menyimpan catatan di pintu kulkas. Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna
dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam dunia
pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah,
hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota
keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat
penting dalam kehidupannya. Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu
menggunakan bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia
dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan mereka
Kata listrik bisa membangkitkan bayangan tekonologi
modern yang kompleks : komputer, cahaya, motor, daya listrik. Pemakaian energi
listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan
diri dari kebutuhan dengan energi listrik. Andai kata tidak ada listrik,
itu berarti tidak ada televisi, lampu penerangan, tidak ada lampu lalu lintas,
dan lain-lain. Sebaliknya, dengan listrik kehidupan manusia menjadi sangat
menyenangkan. Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas, semua menggunakan
listrik. Jadi, listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi
yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun
alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik. Karena semua ini manusia
tiap hari selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik
secara efektif dan efesien.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu magnet, prinsip, sifat, teori dan manfaat magnet dalam kehidupan
sehari-hari ?
2. Apa
itu muatan listrik dan medan listrik?
3. Apa
itu hukum coulomb?
4. Apa hubungan kelistrikan dengan kemagnetan?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui prinsip, sifat, teori dan manfaat magnet dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Untuk mengetahui medan muatan listrik
dan medan magnet.
3. Untuk mengetahui bunyi hukum coulomb.
4. Untuk
mengetahui hubungan kelistrikan dengan kemagnetan.
D.
Manfaat
1.
Makalah ini
diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan
pengembangan mutu pendidikan.
2. Tujuan
praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah tentang konsep magnet
dan listrik serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Magnet
Magnet adalah objek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet berasal dari bahasa Yunani “magnes atau magnetis lithos yang berarti
batuan magnesian. Magnesia adalah nama sebuah provinsi di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di provinsi inilah
pertama kali magnet di temukan. Magnet merpakan benda yang dapat menarik benda
yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai
bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan
medan magnet disekitarnya.
Sebuah magnet terdiri atas megnet-magnet kecil yang
tersusun dari kutub utara yang menghadap ke arah kutub selatan magnet dan
sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau magnet
elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun
secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu
bagian kutub magnet, terdiri bagian kutub utara (KU) dan kutub selatan (KS).
Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut
medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang
disebut fluks.
Menurut proses terjadinya magnet dapat berupa magnet
alam dan magnet buatan. Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat
orang/magnet yang secara alami terdapat di alam tanpa proses pembuatan. Magnet
itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam mempunyai bentuk yang tidak
teratur, seperti buatan alami/bongkahan berbagai batuan yang dapat menarik
benda dari besi.
Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai
beberapa bentuk yaitu; magnet batang, tabung, silinder, U, ladam, lingkaran,
jarum, dan lempng. Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya
garis gaya magnet antar keduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari
suatu magnet. Garis gaya ini berasal dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan
sifat interaksi antarkutub-kutub magnet. Jika dua kutub magnet yang sama
didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak. Sebaliknya, jika dua kutub
magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling menarik. Sehingga kita
dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub
tak senama tarik-menarik. Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata
hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki
kutub utara dan selatan.
B.
Jenis-Jenis Magnet
1. Magnet Tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik). Jenis magnet
tetapselamaini yang diketahuiterdapatpada :
a.
Neodymium
Magnets, merupakan magnet tetap yang paling kuat.
b.
Samarium-Cobalt
Magnets
c.
Plastic
Magnets
d.
Alnico
Magnets
2.
Magnet
Tidak Tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung
pada
medan
listrik
untuk
menghasilkan
medan magnet. Contoh magnet
tidak tetap adalah electromagnet.
3.
Magnet
Buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang adasekarangini. Bentuk magnet
buatanantaralain :
a.
Magnet
U
b.
Magnet
batang
c.
Magnet
lingkaran
d.
Magnet
jarum (kompas)

C.
Sifat-Sifat
Magnet
Magnet memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
a. mampu
menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
b. Kekuatan
gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat
jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
c. Magnet
mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan
(South/S).
d. Kutub
utara magnet menunjuk ke arah selatan magnet bumi, kutub selatan magnet
menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi.
e. Kompas
merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet harum yang bergerak
bebas. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.
f. Kutub-kutub
magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama akan
tarik-menarik.
g. Gaya
tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas dan plastik.[1]
D.
Teori
Kemagnetan
Dalam
teoti
kemagnetan
terdapat
beberapa
prinsip yang perlu
dipahami, meliputi:
1.
Sebuah
magnet akan selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut
sebagai manget elementer.
2.
Pada
benda
magnetik, baik
benda magnetik/non
magnetik tersusun magnet elementer sacara acak. Namun, yang membedakan penyusunan magnet
elemen untuk bahan magnetik lebih mudah menjadi teratur di banding non
magnetik.
3.
Bahan
magnetik yang bukan magnet dapat diubah menjadi
magnet. Cara mengubahnya adalah dengan prinsip membuat magnet elementer didalam
benda tersebut menjadi teratur atau searah semua.
4.
Bahan
magnetic
lunak
lebih
mudah
diubah
menjadi magnet. Hal ini
disebab
kan
oleh magnet elemneter yang
lebih mudah disusun untuk dijadikan teratur.
5.
Apabila
satu
buah magnet dipotong,
masing-masing potongan magnet tersebut
akan
tetap
menjadi magnet dan
masing-masing juga memiliki
kutub
utara
dan
kutub
selatan.
E.
Teori
Magnet Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri
magnet-magnet kecil yang di sebut magnet elementer. Prinsip membuat magnet
adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah
dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil.
Setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur. Demikian pula magnet, jika
dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu
kutub utara (U) dan kutub selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu,
dikembangkanlah teori magnet yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu
benda (besi atau baja) ditimbulkan oleh magnet-magnet kecil dalam benda
tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda akan bersifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cendrung sama dan tidak
mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak
(sembarang). Pada besi magnet-magnet elementernya menunjuk arah yang sama.
Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik. Akan tetapi, dibagian ujung magnet hanya terdapat gaya
tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat
gaya magnet paling kuat, sedangkan bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan
magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak atau sembarang karena
arahnya acak, gaya terik-menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer
saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak tedapat gaya
magnet (sifat magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur
arahnya dapat dibuat menjadi magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak
awet. Magnet yang demikian disebut magnet lunak. Sebaliknya, ada benda yang
sulit dijadikan magnet. Namun, setelah menjadi magnet kemagnetan awet. Magnet
yang demikian disebut magnet keras.
F.
Gaya
Lorentz
Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang
peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan medan magnet yang saling
berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya Lorentz, yaitu gaya yang
timbul akibat interaksi pengantar arus dalam medan magnet.
a. Gaya
Lorentz pada Kawat Berarus Listrik
Apabila kawat penghatar dengan panjang l
dialiri arus listrik sebesar l, kemudian kawat tersebut diletakkan pada daerah
yang dipengaruhi medan magnet B, maka kawat tersebut akan mengalami gaya
Lorentz yang besarnya dipengaruhi oleh besar medan magnet, kuat arus dan sudut
yang dibentuk oleh medan magnet dan arus listrik. Gaya Lorenz dirumuskan :
Florentz = B І ô sin α
B =
kuat medan magnet (Tesla)
І = kuat arus yang mengalir
pada kawat (ampere)
ô= panjang
kawat (meter)
α
= sudut
yang dibentuk oleh B dan l
b. Arah
Gaya Lorentz
Untuk menentukan arah gaya lorentz bisa
menggunakan dua alternatif cara/kaidah yaitu kaidah tangan kanan atau kaidah
pemutaran sekrup.
Kaidah
Tangan Kanan

Ibu
jari= arah arus listrik
Jari
telunjuk = arah medan magnet
Jari
tengah = arah gaya lorentz
c. Kaidah
Pemutaran Sekrup


Jika sekrup diputar dari І
ke
B serah dengan arah jarum maka arah gaya lorentz ke bawah. Sebaliknya, jika
diputar dari І
ke
B dengan arah berlawanan arah jarum jam maka akan menghasilkan gaya lorentz ke
arah atas.
d.
Gaya lorentz pada Kawat Sejajar yang
Berarus Listrik
Jika
ada dua buah kawat lurus berarus listrik yang diletakkan sejajar berdekatan
pada sebuah medan magnet akan mengalami gaya Lorentz berupa gaya tarik menarik
apabila arus listrik pada kedua kawat tersebut serah dan gaya tolak menolah
apabila arus listrik pada kedua kawat tersebut berlawanan arah.


Besar
gaya tarik menarik atau tolak menolak di antara dua kawat sejajar yang berarus
listrik dan terpisah sejauh a dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

F1 = F2
= f = gaya tarik menarik atau tolak menolak (newton)
μ0 =permeabilitas
vakum (4π. 10-7 Wb/Am)
I1
= kuat arus pada kawat A
I2
= kuat arus pada kawat B
α = jarak kedua kawat
Ɩ = panjang kawat
penghantar
e.
Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak dalam
Medan Magnet
Apabila
muatan listrik q bergerak dengan kecepatan v di dalam sebuah medan magnet B,
maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya lorentz yang besarnya
dirumuskan :
FI
= q . v. B sin α
Q
= muatan listrik (columb)
V
= kecepatan gerak muatan (m/s)
B
= kuat medan magnet (T)
α
= sudut yang dibentuk oleh v dan B

Arah gaya lorentz yang dialami
partikel bermuatan q yang bergerak dalam sebuah medan magnet adalah tegak lurus
dengan arah kuat medan magnet dan arah kecepatan benda bermuatan tersebut. Untuk
menentukan arahnya perlu perhatikan hal berikut :
a.
Bila muatan q positif (proton), maka arah v searah dengan I
b.
Bila muatan q negatif (elektron), maka arah v berlawanan dengan I
Jika besarnya sudut antara v dan B adalah 90o
(v tegak lurus dengan B) maka lintasan partikel bermuatan listrik akan berupa
lingkaran, sehingga akan berupa lingkaran, sehingga partikel akan mengalami
gaya sentripetal yang besarnya sama dengan gaya lorenz. Dirumuskan :

R
= jari-jari lintasan partikel (m)
M
= massa partikel (kg)
V
= kecepatan partikel (m/s)
B
= kuat medan magnet (T)[2]
G.
Bahan
Magnetik dan Bahan Non Magnetik
Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya.
Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada didekatnya disebut
kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi
dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda logam
yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan
benda dapat digolongkan menjadi :
a. Bahan
magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja,
besi silikon, nikel dan kobalt.
b. Bahan
magnetik
1. Paramagnetik,
yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium,
magnesium, wolfram, platina dan kayu.
2. Diamagnetik,
yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: bismuth, tembaga, emas,
perak, seng, garam kapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet
dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan
magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat
kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat
magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karen itu, besi
digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan,
magnet dapat dibedakan menjdi empat tipe;
a. Magnet
Permanen Campuran.
Magnet
tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
a) Magnet
alcomax, dibuat dari campuran besi dengan alumunium.
b) Magnet
alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel.
c) Magnet
ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt.
b. Magnet
Permanen Keramik.
Tipe
magnet ini di sebut juga dengan magnadur,
terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet
Besi Lunak.
Tipe
magnet besi lunak disebut juga stalloy,
terbuat dari 96% besi dan 4% silikon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan
sementara.
d. Magnet
Pelindung.
Tipe
magnet ini disebut juga mumetal,
terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak
keras dan bersifat sementara.[3]
H. Penggunaan
Magnet dalamKehidupanSehari-Hari
Contoh
penggunaan magnet dalam
kehidupan
sehari-hari :
1. Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
2. Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu
tertutup.
3. Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi
informasi.
4. TV dan monitor computer
menggunakan
elektromagnetik
untuk
menghasilkan
gambar.
5. Mikrofon dan speaker menggunakan
kombinasi magnet permanen
dan
elektromagnetik.
6. Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa
mengandung
golongan tape bermagnet.
Informasi yang memproduksi video tape.
7. Kaset audio kompak
mengandung magnet untuk
menghasilkan audio.
8. Kartukredit, kartu debit, dankartu ATM: Semua
kartu
ini
memiliki
jalur
bermagnet
pada
sisi-sisinya. Jalur
ini
mengandung
informasi
yang dibutuhkan
untuk
menghubungi
institusi
keuangan
pribadi
dan
menghubungkan
dengan
rekening bank.
9. Magnet di lemari
es
memastikan
pintu
lemari
es
kedap
udara, dengan
itu
menghindari
pemborosan
energi.
10. Loudspeaker dan
mikrophon: Loudspeaker
merupakan kombinasi magnet permanen
dan
elektromagnetik. Loudspeaker
pada dasarnya perangkat yang mengkonversi
energy
listrik (sinyal) ke
energi
mekanik (suara).
Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan
perubahan
bidang
megnet
dan
menarik
bidang yang ada
pada magnet permanen.
Pergerakan penarikan dan penolakan menggerak kan, yang menghasilkan
suara. Kebanyakan speaker
tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang menggunakan
konsep yang berbeda.
Mikrophon
memiliki
kon
atau
selaput yang terlekat
pada
gelungan kabel. Gelung itu terletak dalam megnet
berbentuk
khusus. Bila
suara
mengegar
kan
selaput
maka
gelung
itu
turut
bergetar
dan
menghasilkan voltage saat
ia
melalui
medan magnet. Voltage dalam
kabel ini adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker)
tergantung pada kombinasi electromagnet dan magnet permanen, dan
seperti speaker, mengganti
energy
listrik
menjadi
energy
mekanis. Generator bertindak
merubah
energy
mekanis
ke
energy
listrik.
12. Transformer / trafo: Transformer merupakan
perangkat yang mengkonversi
energy
listrik
antara
dua
perangkat yang terpisah
menggunakan
listrik
melalui
konektor magnet.
I.
Muatan
Listrik
Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan menjadi 2
bagian yaitu,listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah suatu
bidang ilmu yang mempelajari tentang muatan listrik yang berada dalam keadaan
diam, sedangkan listrik dinamis adalah suatu bidang ilmu mempelajari tentang
muatan listrik yang bergerak.
Suatu benda yang dikatan bermuatan listrik negatif
jika benda tersebut memperoleh tambahan elektron dari benda lain. Sebaliknya,
benda bermuatan listrik positif apabila benda tersebut mengalami pengurangan
elektron.
J.
Hukum
Coulomb
Charles
Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki gaya-gaya listrik dengan eksperimen yang
mirip dengan eksprimen Cavendish dalam kajian gravitasi. Hasil eksperimen itu
sekarang dikenal dengan hokum coulomb, yang menyatakan bahwa gaya f antara dua
benda bermuatan Q1 dan Q2 yang berjarak r adalah berbanding lurus dengan hasil
kali besar dua muatan itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, yang
dapat dituliskan sebagai F = k
dengan k adalah konstanta coloumb.

Keterangan
:
F
= gaya coulomb (N).
Q1,Q2
= muatan listrik benda 1 dan 2 (C)
r
= jarak anatara dua muatan listrik (m)
k = konstanta pembanding/konstanta gaya Coloumb
Contoh:
Electron
dan proton dari atom hydrogen dipisahkan oleh jarak sebesar 5,3x10m. hitungan
besarnya gaya listrik antara kedua partikel!
Penyelesaian:
Berdasarkan hokum coulomb,kita dapat
menghitung besarnya gaya coulomb,yaitu:

=
9,0 x 

=8,22
x 

K.
Medan
Listrik
Medan listrik merupakan salah satu besaran listrik yang memiliki kaitan dengan interaksi
coulomb. Medan listrik merupakan suatu besaran fisis yang memiliki mulai pada
setiap titik dan ruang. Medan dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu medan
scalar dan medan fektor. Medan skalar adalah medan untuk besaran skalar yang
hanya mempunyai besar,yang selalu datar digambarkan dengan plot isogaris atau
(garis garis yang menghubungkan nilai nilai besaran yang identik). Medan fektor
adalah untuk besaran fektor yang mempunyai besar dan arah ,sehingga
penggambaranya tidak selalu mudah. Medan listrik di sekitar sebuah muatan atau
sekelompok muatan yang dapat diselidiki dengan mengukur gaya pada sebuah muatan
uji positif yang kecil. Mendan listrik E pada suatu titik dalam ruang
diidefinisikan sebagai gaya F yang dilakukan pada muatan uji positif kecil pada
titik itu dibagi dengan besar
muatan
uji q yang dapat ditulis sebagai : E=

keterangan
:
E
= medan listrik
F
= gaya
Q
= besar muatan
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa medan listrik adalah
besaran fektor yang mempunyai arah sama
dengan arah gaya dan besarnya sama dengan besar gaya persatuan muatan. Oleh
karna itu satuan medan listrik E adalah newton/coloumb (N/C).
Contoh
:
Hitunglah besarnya medan listrik, apabila besarnya gaya listrik
yang bekerja pada sebuah proton yang berada dalam medan listrik adalah 3,2.
.

Penyelesaian
:
Karena muatan proton adalah q = +1,6.
maka median listrik
yang bekerja pada muatan itu adalah

E =

= 

= 2.

L.
Energi
Potensial Listrik
Potensial listrik pada suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai energy
potensial tiap satuan muatan pada titik tersebut. Selain itu juga dapat
didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan tiap satuan muatan terhadap gaya
yang ditimbulkan oleh medan listrik, bila suatu muatan dibawa dari tempat tak berhingga ke suatu titik tertentu.
Joule merupakan satuan energi yang terlalu besar untuk electron,
atom, atau molekul dalam fisika atom, fisika inti, kimia, atau biologi
molekuler. Untuk keperluan ini biasanya digunakan satuan electron volt (eV).
1
eV = (1,6 x
)(1,0 V)

= 1,6 x 

M.
Arus,
Hambatan, Resistivikasi, Dan Konduktivitas Listrik
Arus listrik (I) dapat dihasilkan dari sebuah muatan (Q)
bergerak yang memalui suatu penampang penghantar selama waktu (t). jika muatan
Q yang lewat dalam interval waktu t adalah konstan, maka arus listrik
rata-ratanya adalah I =

Keterangan :
I = arus listrik
Q = muatan
T = waktu
Satuan arus listrik
adalah ampere(A), coulomb(C), untuk muatan, dan sekon(s) untuk waktu, di mana I
ampere = 1 coulomb/sekon.
Menurut perjanjian, arah arus listrik diambil sebagai arah
muatan positif yang akan bergerak untuk menghasilkan efek yang sama seperti
arus yang teramati. Jadi arus listrik selalu diasumsikan bergerak dari terminal
positif baterai menuju terminal negative dalam suatu rangkain listrik
eksternal.
Hambatan (R) konduktor adalah perbandingan antara beda potensial
(V) antara ujung-ujung konduktor itu dan arus (I) yang dihasilkannya,
sehingga R = 

Keterangan :
R = hambatan
V = beda potensial
I = arus listrik
Satuan
hambatan adalah ohm (Ώ), yaitu 1 ohm = 1
volt/ampere.
Resistivikasi sebagian besar zat
bervariasi terhadap temperature, karena atom-atomnya bergetar dengan amplitude
lebih besar jika temperature dinaikkan sehigga gerak electron-elektron bebas
dalam logam makin cepat. Sedangkan konduktifitas (
) dari suatu bahan
merupakan kebalikan dari resistivitas, dirumuskan :
= 



N.
Hukum
Ohm
Hambatan suatu konduktor tergantung pada sifat-sifatnya
(misalnya sifat zat dan ukurannya) dan beda potensial yang diberikan padanya.
Dalam beberapa konduktor, R bertambah jika V dinaikkan, pada beberapa konduktor
lainnya R berkurang jika V bertambah. Dalam konduktor lainnya lagi R tergantung
pada arah arus. Dalam konduktor yang mempunyai hambatan konstan arus I
sebanding dengan beda potensialnya, sehingga I = 

Hubungan ini dikenal sebagai hokum Ohm karena hubungan ini
pertama kali dibuktikan secara eksperimen oleh ahli fisika Jerman bernama
George Ohm (1787-1854). Hokum Ohm tidak sama dengan definisi hambatan, R = V/I.
Hukum Ohm hanya berlaku untuk konduktor-konduktor yang mempunyai perbandingan
V/I adalah konstan.[4]
O.
Gaya
Gerak Listrik
Beda potensial antara ujung-ujung baterai,generator,atau sumber
energy listrik lainnya ketika sumber energi itu tidak dihubungkan dengan
rangkaian listrik eksternal disebut gaya gerak listrik (emf = electromotive
force), dan diberi lambang
.

Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa ketika arus ditarik
dari suatu baterai,voltage (tegangan)
pada terminal (ujung-ujungnya) turun
dibawah nilai ggl-nya. Sebagai
contoh, ketika kita menghidupkan mobil dengan lampu dalam keadaan hidup, kita
bisa memperhatikan bahwa nyala lampu menjadi redup. Hal ini terjadi karena
“stater” menarik arus yang besar, akibatnya tegangan baterai (“aki”) turun.
Penurunan tegangan terjadi karena reaksi kimia dalam baterai tidak dapat
memasuk muatan cukup cepat untuk mempertahankan ggl secara penuh.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Magnet merpakan benda yang dapat menarik benda yang
terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan
feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan
magnet disekitarnya. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya
yaitu bagian kutub magnet, terdiri bagian kutub utara (KU) dan kutub selatan
(KS).
Jenis-jenis magnet yaitu ada magnet tetap, magnet
tidak tetap, dan magnet buatan. Magnet mampu menarik benda-benda yang
mengandung bahan besi, kobalt atau nikel. Kekuatan gaya tarik magnet yang
paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Sebuah magnet akan selalu tersusun
atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Manfaat magnet dalam
kehidupan sehari-hari yaitu jarum
kompas
adalah
dari magnet permanen,
pintu
kulkas
memiliki magnet permanen
agar selalu tertutup, kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi
informasi.
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah
penghantar. Semua atom memiliki partikel yang disebut elektron terletak pada
orbitnya mengelilingi proton. Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen
(Atom Air), yaitu hanya mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu
proton. Medan
listrik merupakan salah satu besaran
listrik yang memiliki kaitan dengan interaksi coulomb. Medan listrik
yaitu suatu besaran fisis yang memiliki mulai pada setiap titik dan ruang.
B.
Saran
Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya
penulisan lanjutan guna meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah,
disarankan mencari referensi yang lebih luas lagi, sehingga pembahasan akan
semakin mendalam dan lebih efektif. Sehingga akan benar-benar memberikan
manfaat dimana akan didapat sebuah pengetahuan yang dapat diterapkan di dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dra.
Margaretta Sri Y, M.pd, dkk. 2006. Konsep
Dasar IPA. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
http://rumushitung.com/2015/01/16/rumus-gaya-lorentz-dan-cara-menentukan-arahnya/
Yosephat
Sumardi,dkk. 2008. Konsep Dasar Ipa di Sd.
Jakarta : Universitas Terbuka.
[1] Dra. Margaretta Sri Y, M.pd, Konsep Dasar IPA, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung, 2006, hlm 78.
[2] Forum
Tanya Jawab dari http://rumushitung.com/2015/01/16/rumus-gaya-lorentz-dan-cara-menentukan-arahnya/.html,
pada tanggal 1 Maret 2017 pukul 18.00.
[3] Diakses https://www.scribd.com/doc/26758497/KEMAGNETAN-Tujuan-Pembelajaran-Menjelaskan-Gejala, pada tanggal 1 Maret 2017
[4] Yosaphat Sumardi,dkk.,Konsep Dasar Ipa di Sd, Universitas Terbuka,
Jakarta, 2008, modul 11.3-11.26
[5] Edisutoso, “Pengertian Gaya Gerak
Listrik”, Word Press, diakses dari https://edisutoto.wordpress.com/2011/03/07/pengertian-gaya-gerak-listrik-ggl/.html, pada tanggal 1 Maret 2017 pukul
18.30.
Komentar
Posting Komentar